Berbagi Dalam Kesederhanaan, Hidup Menjadi Indah

Selasa, 23 Oktober 2012

Membangun Rumah


Membangun Sendiri atau Borongan.


   Pilihan di tangan anda. Yang pasti, masing-masing punya kelebihan. Yang satu bisa lebih hemat, sementara yang lain tidak bikin repot. Satu hal yang harus dipegang bagi yang ingin memiliki rumah, desain harus dimatang kan sejak awal agar tidak terjadi pembengkakan biaya.
           
     Rumahku istanaku. Memiliki rumah sendiri pasti menjadi idam-idaman semua keluarga. Umumnya memiliki rumah itu bisa dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya dengan membeli rumah siap huni, baik baru maupun bekas. Namum, banyak juga yang membangun sendiri. Salah satu manfaat membeli jadi adalah pemilik bisa langsung menempati tanpa harus memikirkan proses pembangunannya.

     Bagaiman kalau membangun sendiri? Sangat mungkin, Cuma harus siap repot sejak tahap perencanaan, pembelian material, pelaksanaan pemba ngunan, sampai rumah siap dihuni. Oleh karena itu bagi yang awam dengan pembangunan rumah, mimpi yang awalnya indah itu dapat berubah menjadi mimpi buruk karena mem bengkaknya biaya dan sebagainya.

     Tapi jangan berkecil hati, asal anda bisa berhitung cermat, semuaken dala itu bisa diatasi. Hal utama dalam pembangunan rumah sederhana adalah menyiapkan biaya. Setelah biaya dianggarkan, lakukan control pengelua ran secara ketat. Ini bertujuan untuk menghemat biaya tanpa mengorban kan mutu material yang akan digunakan. Kendati begitu, pembengkakan bia ya sering muncul akibat tidak pastinya desain. Pemilik sering punya pemikir an lain ketika bangunan mulai terwujud. Karena itu, sebelum pelaksanaan pembengunan,  ikhwal desain itu perlu dimatangkan terlebih dahulu.
           
      Yang juga perlu diketahui, secara umum perbandingan biaya pekerja dan material berkisar 40:60. Sedangkan perbandingan biaya untuk pekerja an  sturktur dan  finishing  berkisar 30:70. Dengan angka-angka itu kita bisa mengira-ngira berapa biaya yang akan kita keluarkan untuk memba ngun sebuah rumah. Selain komposisi biaya, yang perlu diketahui  juga ada lah jangka waktu pengerjaan. Umumnya rumah sederhana  seluas  120 m2  butuh waktu pengerjaan enam bulan. Dalam pelaksanaannya tahap finishing paling banyak menyita waktu. Hal ini karena pada tahap itu dibutuhkan ketelitian, kerapian, dan detail yang tinggi. Pada bagian ini juga anda jangan kaget bila harga material relatif lebih mahal dibanding dengan saat pem buatan struktur bangunan.

     Untuk pembangunan rumah, ada beberapa alternatif dalam pengerja annya. Masing-masing bentuk tersebut mempunyai kelebihan. Bila diborongkan, yang pertama-tama harus dilakukan adalah memilih pemborong. Ini pekerjaan yang gampang-gampang susah. Bila belum mengenal pemborong, sebaiknya tanyakan kepada rekan kerja anda yang mengetahui seluk-beluk pemborong. Dengan begitu, anda bisa mendapat pemborong yang bisa dipercaya, harga yang wajar, dan mutu perkerjaan yang baik.

     Adapun kelebihan bila dikerjakan pemborong adalah pemlik tidak per lu repot selama masa pembangunan. Selain itu pemilik bisa meminta pemborong untuk melaksanakan pembenguna sesuai dengan dana yang ada. Dalam hal diborongkan terdapat banyak versi dalam penentuan biaya pemba ngunan yaitu : Untuk rumah sederhana, pemborong sering menghitung berdasarkan harga permeter persegi dan jenis serta kualitas material yang diajukan sesuai dengan harga tersebut. Perhitungannya berdasarkan luas rumah.

     Dengan cara perhitungan seperti itu, sebaiknya pemilik perlu menanyakan secara detail material yang akan digunakan sehingga tidak terjadi salah paham dikemudian hari. Pemilik juga dapat memperkirakan biaya yang perlu disiapkan untuk pembangunan. Kekurangannya adalah kemungkinan pemborong melakukan pengurangan kualitas material, tetapi hal ini dapat dihindari dengan adanya control pemilik. Sebagai contoh, harga untuk rumah sederhana berkisar Rp. 900.000 – Rp. 2.000.000 permeter persegi. Sementara untuk rumah yang lebih bagus bisa lebih dari Rp. 2.5 juta per meter persegi.

     Versi lain dapat bisa juga di lakukan pemborong berdasarkan persentase dari biaya material. Untuk pembangunan dengan perhitungan seperti ini kualitas dan jenis material dapat lebih terjaga, karena pembelian material di ketahui pemilik. Tetapi dengan cara seperti ini pemilik harus berhati-hati dengan anggaran yang sudah disiapkan. Karena si pemilik kadang-kadang mudah tergoda untuk memilih material yang bagus dan mahal. Akibatnya ketika proyek baru berjalan 50% dana sudah terkuras habis. Selain itu juga harus di perhitungkan adanya komisi untuk pembo rong yang berkisar 5-10% dari total nilai material.

     Setelah menentukan pilihan cara pemborongan, juga perlu diperhatikan proses pembayaran. Sebaiknya jangan langsung dilunasi semua, tetapi dibayar secara bertahap. Pembayaran bertahap itu bisa dilakukan dengan cara :
1.     Uang muka.
2.    Pembayaran sesuai dengan kemajuan pembangunan.
3.    Pembayaran tahap terakhir setelah bangunan selesai 100%.
4.    Pembayaran retensi (setelah masa perawatan bangunan, sesuai perjanji an yang disepakati, yang umumnya antara 1-3 bulan).

Alternatif dalam membangun rumah, anda mengerjakan pembangunan rumah sendiri dalam artian seluruh material dan pekerja diatur oleh pemilik. Dengan dikerjakan sendiri salah satu keuntungannya menghemat biaya. Tetapi bila pemilik kurang memahami pembangunan rumah, bukan penghematan yang didapat, tetapi pengeluaran yang lebih besar serta penyelesaian yang lebih lama.  Banyak sekali contoh pada awalnya ingin menghemat biaya, tetapi ternyata pengeluaran justru menjadi berlebihan. Sementara itu biaya yang disiapkan  habis di tengah jalan karena kurangnya pengetahuan tentang pembangunan rumah. Cara ini dilakukan dan dimulai dengan mencari tukang yang dengan pengupahan harian atau borongan tenaga. Pada pengupahan harian, biasanya pemilik dapat kualitas hasil pekerjaan yang baik. Tetapi biaya untuk upah yang dikeluarkan dapat membeng kak terutama bila pemilik tidak dapat mengarahkan pekerja dan mengawasinya.

     Untuk pengupahan secara borongan biasanya pemilik terlalu direpotkan deng an mengarahkan tukang, kerena dengan diborongkan biasanya tukang ingin segera menyelesaikan pekerjaannya. Jadi, disini tugas pemilik sedikit lebih ringan, yaitu sekedar mengatur material, mengontrol kualitas, dan mungkin dapat sedikit mengarahkan pekerja, mengenai bagian-bagian tertentu yang harus mendapat perhatian lebih. Soal material bangunan, tanyakan pada kenalan anda, toko materi al yang menjual dengan harga lebih murah dibanding dengan toko lainnya. Selain itu cobalah di awal pekerjaan tanyakan harga-harga material yang sering diguna kan dibeberapa toko sebagai bahan perbandingan. Biasanya material yang banyak atau sering digunakan antara lain batu kali, pasir, semen, batu cor, kayu kaso, serta besi cor.
           
   Dengan mendapatkan perbandingan harga dari beberapa toko, anda akan dapat menghemat biaya. Selain itu jangan ragu untuk meminta potongan harga dari toko material apabila anda sering membeli ditoko itu. Agar pekerjaan tidak terhambat, ada baiknya diawal minggu sudah di persiapkan material yang dibutuh kan selama seminggu. Dengan cara demikian pekerjaan tidak akan terhambat, kebutuhan material bisa didiskusikan dengan tukang.

     Walaupun anda memborongkan upah perkerjaan itu, umumnya pemba yaran dilakukan secara mingguan. Nah sekarang anda tinggal menentukan cara yang tepat untuk memilih. @